Dalam dunia biologi, persilangan atau kawin silang merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang unik.
Proses ini dilakukan dengan menggabungkan genetik dari dua individu spesies yang berbeda. Meskipun sebagian besar spesies hanya dapat berkembang biak dengan individu yang sejenis, namun beberapa spesies dapat menghasilkan keturunan yang sehat melalui kawin silang antarspesies.
Dalam beberapa dekade terakhir, manusia telah melakukan persilangan pada berbagai spesies binatang dengan tujuan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan.
Hasil persilangan ini dikenal sebagai satwa hasil kawin silang atau hybrid.
Satwa hasil kawin silang memiliki sifat-sifat yang berbeda dari kedua spesies induknya, dan sering kali memiliki sifat-sifat yang lebih baik atau lebih buruk.
Berikut adalah Satwa-satwa hasil Perkawinan Silang (Hybrid) :
1. Jaglion
Jaglion adalah hasil dari perkawinan silang antara seekor singa jantan dengan seekor jaguar betina.
Jaglion adalah hewan yang sangat langka dan hanya ada beberapa yang diketahui di dunia.
Jaglion adalah contoh yang menarik dari persilangan antarspesies yang berhasil.
Jaglion memiliki karakteristik unik yang mencakup warna bulu yang campuran antara cokelat dan kuning, dan memiliki pola bintik-bintik yang khas seperti jaguar.
Jaglion juga memiliki tubuh yang besar dan kekuatan yang luar biasa, serta kepribadian yang menarik seperti kepribadian dari kedua spesies induknya.
Meskipun jaglion merupakan hasil yang menarik dari persilangan antarspesies, namun perkawinan silang antara jaguar dan singa biasanya tidak terjadi di alam liar.
Hal ini karena jaguar dan singa hidup di wilayah yang berbeda dan jarang bertemu di habitat alaminya.
2. Zebroid
Zebroid adalah hasil dari perkawinan silang antara seekor zebra dengan kuda atau keledai.
Persilangan ini menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik gabungan dari kedua spesies induknya, dan sering kali memiliki corak dan pola yang menarik pada bulunya.
Zebroid memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung pada spesies hewan yang digunakan dalam perkawinan silang.
Contohnya, jika perkawinan dilakukan antara zebra dengan kuda, maka keturunan yang dihasilkan disebut zorse.
Zorse memiliki warna bulu yang khas seperti garis-garis pada zebra, namun juga memiliki corak yang lebih homogen seperti kuda.
Sedangkan jika perkawinan dilakukan antara zebra dengan keledai, maka keturunan yang dihasilkan disebut zeedonk.
Zeedonk memiliki bulu dengan corak garis-garis seperti zebra, namun warna bulu yang lebih gelap seperti keledai.
3. Geep
Geep adalah hewan hasil perkawinan silang antara seekor domba betina dengan seekor kambing jantan.
Persilangan ini menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik gabungan dari kedua spesies induknya, dan sering kali memiliki penampilan yang unik.
Domba dan kambing adalah dua spesies hewan yang berbeda, namun keduanya termasuk dalam keluarga Bovidae.
Persilangan antara domba dan kambing menghasilkan keturunan yang disebut geep, yang memiliki ciri-ciri gabungan dari kedua spesies induknya.
Geep memiliki penampilan yang berbeda-beda tergantung pada spesies hewan yang digunakan dalam perkawinan silang.
Namun, secara umum, geep memiliki tubuh yang lebih kecil dari domba dan kambing, serta memiliki bulu yang pendek dan halus seperti domba, namun memiliki warna bulu dan tanduk seperti kambing.
Beberapa geep juga memiliki corak bulu yang unik dan tidak biasa.
4. Kucing Savanah
Kucing Savannah adalah kucing hasil perkawinan silang antara seekor kucing domestik dengan seekor serval, kucing liar asli Afrika.
Persilangan ini menghasilkan keturunan yang memiliki penampilan yang unik dan menarik, serta sifat yang aktif dan cerdas.
Serval adalah kucing liar yang hidup di Afrika, dan memiliki ciri-ciri khas seperti telinga yang panjang dan proporsi tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan kucing domestik.
Serval juga memiliki kecepatan dan kegesitan yang luar biasa, serta kemampuan untuk melompat setinggi 3 meter untuk menangkap buruan.
BACA SELENGKAPNYA TENTANG KUCING SAVANAH DISINI
5. Coywolf
Coywolf adalah hewan hasil perkawinan silang antara serigala, coyote, dan anjing domestik.
Persilangan ini terjadi ketika serigala dan coyote mulai berkembang biak di wilayah yang sama dan juga ketika beberapa anjing domestik terlepas dan bergabung dengan populasi serigala dan coyote.
Coywolf memiliki ciri-ciri fisik yang merupakan kombinasi dari ketiga spesies tersebut.
Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada serigala, namun lebih besar daripada coyote.
Bulu coywolf biasanya cokelat dan hitam, seperti coyote, namun juga dapat memiliki warna abu-abu atau hitam, seperti serigala.
Coywolf juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan perkotaan, seperti anjing domestik, sehingga mereka sering terlihat di wilayah perkotaan.
Meskipun coywolf bukanlah spesies asli, namun mereka telah berhasil berevolusi menjadi spesies yang unik dan mampu bertahan di lingkungan yang berbeda-beda.
Namun, persilangan antara spesies yang berbeda dapat memiliki dampak negatif pada kelestarian spesies asli dan lingkungan, serta dapat mengurangi keragaman genetik dalam populasi.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelestarian spesies asli dan menghindari persilangan yang tidak alami.
6. Wolphin
Wolphin adalah hewan hasil perkawinan silang antara seekor lumba-lumba (dolphin) dengan seekor paus pembunuh (orca atau killer whale). Persilangan antara dua spesies mamalia laut ini terjadi ketika kedua spesies ini berada di lingkungan yang sama dan memiliki kesempatan untuk berkembangbiak.
Wolphin memiliki ciri-ciri fisik yang merupakan kombinasi dari kedua spesies tersebut. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada lumba-lumba, namun lebih kecil daripada paus pembunuh. Wolphin juga memiliki gigi yang lebih besar daripada lumba-lumba, namun lebih kecil daripada paus pembunuh. Wolphin memiliki warna tubuh yang bervariasi, tergantung dari kombinasi warna dari kedua spesies yang menjadi induk.
Meskipun wolphin memiliki penampilan yang menarik dan unik, namun persilangan antara spesies yang berbeda dapat memiliki dampak negatif pada kelestarian spesies asli dan lingkungan. Selain itu, wolphin juga jarang ditemukan di alam liar, dan seringkali lahir di penangkaran, sehingga kemampuan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak di alam liar masih menjadi pertanyaan.
7. Cama
Cama adalah hewan hasil perkawinan silang antara unta betina (Camelus dromedarius) dengan jantan llama (Lama glama). Persilangan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1998 oleh seorang ilmuwan di Dubai, yang ingin menciptakan hewan yang memiliki kualitas wol llama dan kemampuan bertahan hidup di lingkungan gurun yang ekstrem seperti unta.
Cama memiliki ciri-ciri fisik yang merupakan kombinasi dari kedua spesies tersebut. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada unta, namun lebih besar daripada llama. Cama memiliki leher yang lebih panjang dan ramping seperti unta, namun memiliki bulu yang lebih halus seperti llama. Selain itu, Cama juga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan gurun yang sulit, seperti unta.
Meskipun Cama merupakan hewan yang menarik dan unik, namun persilangan antara spesies yang berbeda dapat memiliki dampak negatif pada kelestarian spesies asli dan lingkungan. Cama juga belum banyak diteliti, sehingga kemampuan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak di alam liar masih menjadi pertanyaan.
8. Beruang Grolar
Beruang Grolar, atau yang juga dikenal sebagai Beruang Pisang, adalah hewan hasil perkawinan silang antara seekor beruang kutub (Ursus maritimus) dengan seekor beruang cokelat (Ursus arctos). Persilangan ini terjadi ketika daerah yang ditinggali oleh kedua spesies tersebut tumpang tindih dan mereka memiliki kesempatan untuk berkembangbiak.
Beruang Grolar memiliki bulu yang tebal seperti beruang kutub, namun memiliki warna yang lebih cokelat seperti beruang cokelat. Selain itu, Beruang Grolar juga memiliki kepala yang lebih kecil dari beruang kutub, serta bentuk tubuh yang lebih ramping dan ringan.